Saluran Irigasi di Metro Dipenuhi Sampah Plastik dan Jentik Nyamuk - Harian Koridor

Breaking

Home Top Ad

GIZI

Post Top Ad

Sabtu, 31 Agustus 2019

Saluran Irigasi di Metro Dipenuhi Sampah Plastik dan Jentik Nyamuk


Metro,Harian Koridor.com-Bau menyengat, air kehitaman, jentik nyamuk terlihat kasat mata. Tumpukan sampah memenuhi saluran Irigasi yang membelah Kota Metro, seakan menjadi pemandangan kelam yang tersaji, jika melewati jalan protokol dipusat kota ini.
Ironis memang, kota yang pernah beberapa kali mendapat piala Adipura lambang kebersihan kota, seakan tidak berbekas, jika melihat sepanjang saluran irigasi yang penuh oleh tumpukan sampah.

Melihat semua ini, Ketua Fraksi Nasdem.  Abdulhak, ikut bicara, dia mengatakan, ini bentuk kesadaran masyarakat Kota Metro yang masih rendah, memelihara saluran air irigasi dikota ini.

"Seharusnya, hal ini tidak perlu terjadi, kalau memang masyarakat mengerti akan maknanya kebersihan. Tapi apa yang terjadi, kita liat masih banyak warga seenaknya membuang sampah kesaluran irigasi, ini sangat kita sayangkan,"ujar anggota dewan yang terkenal pemerhati lingkungan perkotaan ini.

Menurutnya sampah-sampah yang ada disaluran irigasi, kebanyakan jenis plastik dan bahan-bahan yang terapung dan tidak mudah hancur oleh tanah

"Coba dekati saluran irigasi itu, pasti menutup hidung karena menebarkan bau busuk sampah menyengat, belum lagi, jentik nyamuk yang luar biasa banyaknya, efeknya dari kesehatan juga, ikut kena dampaknya, serangan nyamuk malaria pasti menjadi persoalan tersendiri,"katanya, sambil meliat foto irigasi penuh sampah, ketika Harian Koridor bertemu dikantornya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, dalam hal ini pihak yang berwenang, Pemda Kota Metro harus juga berperan aktif, seperti menyiapkan bak penampung sampah yang besar, dibeberapa lokasi dan usahakan diangkut petugas, harus dibuang ketempat Pembuangan Akhir (TPA), setiap pagi dan sore, setiap harinya.

"Saya berharap, pemerintah kota Metro menangani permasalahan sampah di saluran irigasi ini secepatnya, pihak kelurahan dan kecamatan ikut berperan aktif,  terus melakukan sosialisasi, memberi kesadaran kemasyarakat tidak membuang sampah sembarangan,"ujarnya lagi.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kota Metro.Heru Permadi, yang lokasi kediamannya terletak tidak jauh dari saluran Irigasi ini, ikut angkat bicara.

Dia mengatakan, sudah kebiasaan masyarakat disepanjang saluran irigasi yang terletak ditengah kota ini, membuang sampah sembarangan.

"Saya perhatikan, kesadaran saudara-saudara kita untuk membuang sampah pada tempatnya, belum ada. Sedangkan sudah ada anjuran dari pihak kelurahan, untuk menumpuk sampahnya didepan rumah masing-masing. Nanti, tiap pagi sampahnya diangkut petugas. Tapi kenyataannya, keluar rumah, sampah langsung dibuang kesaluran irigasi,"cakapnya, sambil menarik napas dalam-dalam.

Ia juga melihat banyak tumpukan sampah di saluran irigasi, bentuk keinginan praktis masyarakat yang tidak mau repot membuang sampah. Walau akibatnya, bau, bermacam penyakit bisa menyerang mereka, setiap saat.

"Saya terus menghimbau orang disekitar saya, saluran irigasi ini bukan bak pembuangan sampah, selain itu efek lainnya, mengotori lingkungan, tidak sedap dipandang mata, sumber penyakit juga,"ujar pria yang sering disebut Ustat ini.

Pangkasnya, sampah yang memenuhi irigasi, akan terbawa arus air irigasi dan bermuara di sawah-sawah petani, efeknya selain mengotori lingkungan, juga mengurangi kesuburan dan menggangu pertumbuhan tanaman padi disawah, Karena umumnya sampah yang terbawa arus air irigasi itu, berupa sampah plastik. Jumat. 30/08/2019. (Husni).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Pages