Metro,Harian Koridor-Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Metro, Elmanani mengatakan, pihaknya serius berupaya mengembalikan ramainya aktivitas jual-beli di Pasar Cendrawasih khususnya di lantai dua.
“Salah satu fokus kami adalah menghidupkan kembali aset pemerintah yang sudah lama cukup terbengkalai ya, yaitu Pasar Cendrawasih lantai 2. Kita secara continue berkomitmen menghidupkan kembali lokasi itu. Kami berupaya mencari solusi, bagaimana caranya supaya Pasar Cendrawasih di lantai dua itu bisa hidup kembali aktivitasnya seperti dulu,” kata Elmanani, Selasa, (23/07/24)
“Aset Pemkot Metro di Pasar Cendrawasih lantai 2 itu cukup banyak. Bisa kita lihat sendiri kondisinya saat ini, sudah lebih baik, layak, bersih, kemudian tersedia beberapa fasilitas juga seperti tangga eskalator. Banyak yang sudah kita perbaiki seperti WC, kemudian sarana peribadatan seperti musala, itu sudah lebih baik dari kondisi sebelumnya,” tambahnya.
Menurut Elmanani, berbagai kegiatan seperti Operasi Pasar Murah dan Bazar juga pernah digelar di lokasi itu. Hal itu bertujuan memantik gairah dan minat masyarakat untuk hadir, atau berkunjung ke kompleks pertokoan tersebut.
“Inovasi kita yang terbaru, kita membuka Toko Mapan di sana, itu akronim dari ‘Metro Maju Antisipatif Pengendalian Harga Pangan’. Tujuan kita, selain untuk pengendalian inflasi, itu juga dalam upaya menghidupkan kembali aktivitas di lokasi itu,” terangnya.
Diketahui, Toko Mapan Kota Metro merupakan gerai pengendalian inflasi yang pertama dan satu-satunya di Lampung yang sudah di-launching pada Jumat, 28 Juni 2024 lalu. Di Toko Mapan, tersedia beragam bahan pangan pokok dengan harga yang dibanderol di bawah harga eceran tertinggi (HET), atau sesuai dengan harga agen.
Disdag Kota Metro mengajak para pedagang untuk tidak segan membuka lapak, atau kios dagang yang sudah direhabilitasi dan siap digunakan.
Elmanani menjelaskan ada sekitar 215 lapak dagang tersedia di lantai dua Pasar Cendrawasih. Sedangkan toko ada sebanyak 24 gerai yang mana 13 di antaranya sudah terisi.
“Jadi untuk masyarakat yang ingin lapak, tentu boleh-boleh saja. Silahkan datang dan proses administrasinya itu bisa dibilang tidak ada syarat khusus. Mereka cukup membuat laporan atau pengajuan, apa yang ingin mereka jual di sana dan menggunakan berapa lapak atau kios,” jelasnya.
“Kalau untuk biayanya, kita belum sejauh itu. Yang jelas, ketika mereka menggunakan aset milik pemerintah maka mereka berkewajiban untuk membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah atau PAD. Yang jelas target kami adalah apapun itu, yang penting Pasar Cendrawasih lantai 2 bisa hidup kembali suasana dan aktivitas jual belinya,” harapnya.(Husni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar