Bandar Lampung, Harian Koridor.com-Tokoh masyarakat Lampung, M Alzier Dianis Thabranie, atau Alzier, menyampaikan apresiasi positif dan penghargaan setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih, dan salam perpisahan kepada Walikota Bandarlampung Herman HN, yang memasuki akhir masa jabatan periode kedua kepemimpinannya jadi orang nomor satu di Bumi Ragom Gawi, Rabu 17 Februari 2021.
Alzier mengungkapkan dirinya terharu, atas dedikasi kinerja dan capaian prestasi sang walikota kurun sepuluh tahun terakhir.
Alzier juga mendoakan, usai memasuki era purnatugas nanti, putra Pagar Dewa itu tak berhenti memberikan sumbangsih terbaik bagi tumbuh besar dan maju kembang kota besar terpadat di luar Jawa berpopulasi penduduk 1,25 juta jiwa per akhir 2020 ini.
Dalam keterangan persnya yang diterima di Bandarlampung, Rabu, Alzier yang notabene putra mantan Kepala SMAN 2 Tanjungkarang (kini Bandarlampung) kurun 1965-1969 lalu tercatat dalam tinta emas sejarah kota ini sebagai Walikota Bandarlampung kelima periode 1969-1976, HM Thabranie Daud itu, berterima kasih.
"Pertama, saya atas nama pribadi, keluarga, tentunya sebagaimana warga kota lainnya, dengan setulus-tulusnya, menyampaikan beribu-ribu terima kasih atas segenap jasa, pengabdian, karya, dedikasi, prestasi, dan curahan waktu satu dekade lamanya dari Bapak Herman HN dalam memimpin kota," ujar adik eks calon walikota Bandarlampung pilkada 2005 yang juga eks anggota DPD/MPR 2004-2009, Haryantie Syafrin ini.
Alzier mengulang ungkapan kebahagiaan, kebanggaan, syukur dan terima kasihnya, atas penghargaan dari Herman HN atas nama Pemerintah Kota Bandarlampung yang menobatkan nama mendiang ayahnya jadi nama Jalan HM Thabranie Daud, pengganti nama Jalan Perintis Kemerdekaan, yang terletak di Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Januari 2018 silam.
"Izinkan saya mewakili pula suara hati rakyat Bandarlampung lainnya, sekali lagi berterima kasih atas suri tauladan yang pak Herman HN berikan terutama bagi generasi penerus. Terutama saya kira, teladan kepemimpinan Herman HN yang irit bicara banyak bekerja, risk taker, pengambil risiko yang tangguh," sebut Alzier.
Dan terbukti, lanjut adik bekas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II kurun 19 Oktober 2011-20 Oktober 2014, Dr Sapta Nirwandar ini, sejak awal memimpin kota Herman HN lakukan apa saja cara baik, legal bin halal, demi untuk mensejahterakan rakyat dan membangun kota dengan ideal.
"Kental sekali komitmen kerakyatan, proporsi keberpihakan seluruh postur kepemimpinan dan agregasi politik Herman HN terhadap upaya memuliakan warga miskin. Bagi saya, Herman HN adalah role model. Tahu persis bagaimana meneladani Bung Karno, bahwa Tuhan itu ada di gubuk si miskin," ujar Alzier, mengutip Sang Proklamator, menggetarkan.
Anggota Mustasyar (Penasihat) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung 2018-2023 itu mengaku, meski sempat kaget namun dia memuji afirmasi politik DPRD Bandarlampung menganugerahkan gelar Bapak Pembangunan Kota Bandarlampung kepada Herman HN.
Menyusul, tengah on going process, sivitas Universitas Lampung (Unila) merilis akan menganugerahkan gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa, disingkat Dr. HC.) kepada walikota ke-10 itu, waktu dekat ini.
"DPRD Bandarlampung adalah lembaga politik, Unila lembaga pendidikan tinggi milik negara. Tentu saya kira kaya pertimbangan putuskan itu. Bukan kaleng-kaleng," tandas kelahiran Yogyakarta, 8 November 1957 ini.
"Pendidikan gratis dan kesehatan gratis bagi rakyat miskin, program kebijakan Herman HN periode pertama walikota didampingi Thobroni Harun pada 2010-2015, hingga akhir periode kedua didampingi M Yusuf Kohar 2016-2021, yang secara konsisten, berbasis kemauan politik, dan well-organized dihela pak Herman HN. Selain pembangunan infrastruktur dan penataan kota. Ini bakal jadi legacy dia, harum seumur hidup bagi warga kota terutama bagi yang telah merasakan langsung hasilnya," catat Alzier pula.
Alzier mengenang, program pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat miskin, adalah role model kebijakan politik prorakyat, yang sejak awal terus diperjuangkan oleh gerakan prodemokrasi, dan secara praktik hanya bisa terlaksana jika didukung semangat, goodwill dan political will para pemimpin terutama seiring otonomisasi, pemimpin di daerah.
"Lainnya dulu awal otonomi 1999 hingga memuncak pascapilkada 2005, bila bicara pendidikan dan kesehatan gratis, kita harus ingat, anak cucu cicit kita nanti harus tahu, selain Jembrana Bali, Musi Banyuasin Sumatera Selatan, Bantaeng Sulawesi Selatan dan lainnya, di Lampung kita punya Bandarlampung pelopor pendidikan dan kesehatan gratis bagi rakyat. Yang lantas satu temali program nasional," papar ayah mantan calon wakil walikota pada pilkada Bandarlampung 2010, Heru Sambodo itu.
Di penghujung keterangannya, Alzier Dianis Thabranie menyampaikan salam perpisahan. "Selamat memasuki purnatugas. Inshaallah saya doakan kita sama-sama panjang umur, dan dapat bertemu di lapangan pengabdian rakyat lainnya," khatur dia.
Diketahui, Alzier selain politisi ulung juga sosok tahan banting. Darah Nahdliyin nun mendidiknya bersahaja. Dia mantan calon bupati Lampung Selatan pada pilkada 2000, gubernur Lampung terpilih Pilgub Lampung 30 Desember 2002 meskipun tak pernah dilantik bersama cawagub mendiang Ansory Yunus hingga detik ini.
Alzier juga mantan cagub Lampung 2008 bersama cawagub mendiang Brigjen TNI Purn Bambang Sudibyo, dan cagub Lampung 2014 bersama cawagub Lukman Hakim. Terakhir, dia mencalonkan diri anggota DPD/MPR 2019-2024 namun kandas.
Alzier juga mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Lampung 1997-2002, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia periode Ketum Suryo Bambang Sulistyo 2010-2015.
Di ranah politik, Alzier diketahui bagian dari pendukung berat paslon walikota-wakil walikota Bandarlampung terpilih 2021-2024 Eva Dwiana Herman HN-Deddy Amarullah.
Dia pernah Ketua DPC PDI Perjuangan Lampung Selatan 1999-2002, tiga periode Ketua Partai Golkar Lampung 2004-2014. Juga harum dikenang pemrakarsa pendirian Kabupaten Pesawaran.
Kini, ayah tujuh putra-putri termasuk mantan dua periode anggota DPR/MPR 2009-2019, Dwi Aroem Hadiatie, selain masih terus aktif berbisnis juga usai pernah Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Lampung, tercatat salah satu Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) 2020-2025.(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar