Dalam kegiatan ini Hasto Wardoyo menjadi pembicara dengan topik Program Nasional Percepatan Stunting. Ia berharap kegiatan PIT HOGSI dapat menurunkan stunting, kematian ibu dan bayi, serta tercipta program yang nantinya menjadi kebijakan untuk peningkatan kualitas kesehatan Masyarakat.
“Angka stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen, namun sudah ada penurunan 2,8 persen dalam waktu setahun terakhir. Sementara di Provinsi Lampung sudah cukup baik dan bisa menjadi contoh nasional. Karena penduduknya mencapai 9 juta orang, tapi angka stuntingnya hanya 15 persen dan mendekati target nasional sebesar 14 persen.” ujar Kepala BKKBN RI
“Kita perlu kampanye karena ditingkat hulu mereka yg mau nikah harus memenuhi syarat hamil dan melahirkan kita kawal bersama. Dan ada tantangan serius slain stunting bahwa petumbuhan janin sampai pola asuh yang salah menghasilkan tidak hanya stunting tapi mental emotional disorder yang dapat mengakibatkan toxic people dan odgj meningkat.” ujar Hasto Wardoyo.
Ia pun kembali mengingatkan pentingnya peran HOGSI dalam penurunan stunting. Terlebih persentase bayi yang lahir panjang badannya kurang dari 48 cm itu masih 22 persen. Sementara bayi yang lahir prematur mencapai 25 persen.
“yang terakhir , memang penanganan stunting perlu komprehensif dari hulu ke hilir , dan juga Programnya bersifat holistik terintegrasi dengan pembangunan kualitas SDM secara umum, dan Membangun visi Bersama dan komitmen para provider di seluruh rantai pelayanan dari hulu ke hilir, lalu Pentingnya mengedepankan edukasi, sosialisasi dan massif informasi, untuk merubah perilaku dalam hal pola makan, sanitasi dan Kesehatan reproduksi” tutupnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar